Rena Da Frina : Rendahnya Beasiswa Hambat APKPT di Kota Bogor

Siap Tuntaskan dengan Program “Bogor Ready Cerdas”
Bogor, Telescopemagz | Kota Bogor tengah dihadapkan pada masalah serius terkait rendahnya jumlah beasiswa untuk pendidikan tinggi yang disalurkan oleh pemerintah kota. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab rendahnya Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APKPT) di wilayah tersebut. Rendahnya angka partisipasi ini berakibat langsung pada lambatnya upaya pengentasan kemiskinan, sebab akses pendidikan yang minim menghambat peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Tanpa pendidikan tinggi yang memadai, upaya memutus mata rantai kemiskinan menjadi semakin sulit.

Menanggapi situasi tersebut, calon Walikota Bogor, Rena Da Frina, yang berpasangan dengan Achmad Teddy Risandi, mengungkapkan komitmennya untuk menyalurkan beasiswa secara besar-besaran jika terpilih dalam Pilkada Kota Bogor. Saat berbicara di hadapan komunitas Pos Ma Roham, Rena memastikan bahwa salah satu prioritas dalam 100 hari masa kerjanya adalah menyediakan 400 beasiswa bagi calon sarjana, 40 beasiswa untuk calon magister, dan 40 calon doktor.
“Ini bukan program yang sulit direalisasikan jika Rena-Teddy dipercaya memimpin Kota Bogor. Selain dari anggaran pendidikan pemerintah, kami sudah mengkaji sumber pembiayaan beasiswanya. Insyaallah, program ini bisa terlaksana,” ujar Rena dalam pertemuan yang berlangsung di Wisma Endi, Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Program Beasiswa “Bogor Ready Cerdas”
Rena dan Teddy memperkenalkan program beasiswa bernama Bogor Ready Cerdas, yang merupakan langkah konkret untuk memastikan warga Kota Bogor mendapatkan akses pendidikan tinggi tanpa terhambat biaya. Menurut Rena, pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara yang dijamin oleh UUD 1945, dan pemerintah memiliki kewajiban untuk mewujudkannya.
“Beasiswa ini harus kami sampaikan agar warga Kota Bogor bersemangat menempuh pendidikan setinggi-tingginya,” tambah Rena. Ia menegaskan bahwa melalui program ini, warga tidak akan lagi terhambat untuk melanjutkan pendidikan atau kuliah karena keterbatasan ekonomi.
Rena juga menyoroti permasalahan yang kerap dialami siswa dari keluarga kurang mampu, seperti penahanan ijazah oleh sekolah. “Selama ini, masih sering terdengar siswa tak mampu ijazahnya ditahan, terutama di tingkat SMA dan SMK. Kami juga mendengar banyak keluhan dari ibu-ibu yang kesulitan membayar uang sekolah anak-anak mereka di sekolah swasta. Insyaallah, jika kami diberi kepercayaan, hal ini akan segera kami selesaikan. Hak untuk sejahtera juga termasuk hak warga yang tidak mampu,” tegasnya.
Selain menyoroti masalah beasiswa, Rena juga mengungkapkan bahwa program Bogor Ready Cerdas tidak hanya fokus pada akses pendidikan tinggi, tetapi juga akan mencakup perbaikan infrastruktur pendidikan dan kesejahteraan guru. Rena-Teddy menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama yang harus segera diimplementasikan untuk mendorong kemajuan Kota Bogor.
“Kemajuan Kota Bogor ditentukan oleh intelektualitas warganya. Oleh karena itu, Bogor Ready Cerdas adalah salah satu prioritas utama yang akan kami implementasikan dalam 100 hari masa kerja,” ucap Rena dengan penuh optimisme.

Paslon Pilkada Nomor Urut Empat
Sebagai informasi, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor, Rena Da Frina dan Achmad Teddy Risandi, memperoleh nomor urut empat dalam pengundian yang dilaksanakan oleh KPU Kota Bogor pada 23 September lalu. Rena memiliki latar belakang yang kuat di pemerintahan, dengan pengalaman sebagai Lurah, Camat, dan Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, sementara Teddy adalah mantan aktivis 98 yang kini sukses di bidang usaha kuliner. (Fajar)