Berusaha Tutupi Ancaman Ledakan Virus Corona, Iran Tak Bisa Mengelak
Ancam paramedis untuk tak bocorkan kondisi nyata wabah corona di Iran
Telescopemagz.com – Walau Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi mengelak dirinya positif terpapar virus corona, namun tes terhadap dirinya kemudian membuktikan, dirinya harus menjalani karantina karena positif virus corona. Publik sempat heboh, saat ia nampak berkeringat dan beberapa kali menyeka keringatnya. “Penampakan” Iraj Harirchi ini terlihat saat ia memberikan keterangan persnya, pada Senin (28/2/2020).
Saat itu Iraj Harirchi membantah bahwa Teheran menutupi wabah virus corona. Dia terus menyeka alisnya dengan saputangan dan terlihat sangat sedih ketika dia mengatakan karantina adalah cara “Zaman Batu” untuk mengatasi masalah tersebut, dan Iran tidak membutuhkannya.
Ironi dari kasus Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi memperlihatkan kecerobohan yang mencolok untuk Iran dan dunia. Ia sebelumnya menampik kenyataan bahwa virus corona akan sampai ke Iran bahkan dunia.
Sebagaimana publikasi mitra The Daily Beast, IranWire, dalam sebuah laporan eksklusif beberapa pekan lalu, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran telah mencoba untuk mengatasi epidemi dengan mengatakan kepada dokter untuk tutup mulut tentang hal itu. Hal sama dilakukan otoritas China di Wuhan, ketika penyakit ini muncul dan mulai menyebar Desember 2019.
Peneliti Kanada yang dikutip oleh Wired melaporkan, wabah Iran mungkin melibatkan lebih dari 18.000 orang, dan terus bertambah. Berikut ini adalah artikel IranWire lengkap yang ditulis oleh Aida Ghajar bahwa, Pengawal Revolusi Iran telah mengancam spesialis medis Iran dengan ancaman pembalasan, jika ada diantara mereka yang mau mengungkapkan informasi mengenai penyebaran virus corona di Iran.
Sekelompok dokter spesialis bertemu dengan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi pada 22 Februari, di mana mereka melaporkan temuan terbaru mengenai penyebaran virus corona di Teheran dan kota-kota Iran lainnya. Tetapi segera setelah pertemuan, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memperingatkan dokter melalui kantor keamanan kementerian kesehatan untuk tidak membocorkan informasi dari diskusi mereka.
Para dokter diberitahu bahwa, jika ada detail yang bocor, mereka akan bertanggung jawab dan akan menanggung akibatnya. Terlepas dari ancaman ini, informasi yang diterima oleh IranWire menunjukkan keseriusan wabah terutama di Teheran.
Para dokter yang hadir pada pertemuan itu menawarkan penilaian Harirchi tentang berita dan angka resmi dan mengatakan kepadanya, bahwa angka-angka yang diterbitkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan kenyataan situasi. Seperti yang dikatakan salah seorang dokter yang namanya dirahasiakan karena ancaman dari Pengawal Revolusi kepada IranWire,
“Statistik yang diterbitkan oleh pemerintah tidak ada hubungannya dengan kenyataan situasi dan jumlah infeksi jauh lebih tinggi, daripada apa yang media katakan. Jika keadaan terus seperti ini dan jika Republik Islam tidak bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kita harus menghadapi bencana besar dalam beberapa bulan mendatang di Teheran, bahwa puluhan ribu orang akan terinfeksi oleh virus corona. Perkiraan ilmiah ini bahkan tidak termasuk episentrum lain seperti Qom. Jika kita tidak dapat membuat kerangka kerja untuk bekerja sama dengan WHO, situasi kita akan menjadi beberapa kali lebih buruk daripada China. ”
Dokter ini menunjukkan bahwa saat ini, sejumlah klinik di Teheran telah dikarantina dan upaya pemerintah untuk merahasiakan situasi adalah sebuah “kejahatan” dalam pengertian hukum.
“Menolak untuk membocorkan informasi nyata kepada Iran dan komunitas internasional secara resmi merupakan kejahatan, karena membahayakan kehidupan orang-orang, tidak hanya di Iran tetapi juga di negara-negara lain.”(Ar)