Indonesia Rancangkan bangun kapal Induk KRI Nusantara dengan 2 Kapal Selam
Telescopemagz.com – Kita boleh bangga, Indonesia segera memiliki empat kapal selam dan tiga kapal induk yang akan ditempatkan di tiga titik terluar Indonesia. Tiga kapal induk yang nantinya sekaligus menjadi pangkalan militer, akan ditempatkan di Natuna, Bitung dan Selaru, yang berbatasan dengan Australia. Menurut mantan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, program pengadaan kapal selam sudah terealisasi di tahun 2018, sedangkan untuk kapal induk ditargetkan terealisasi tahun 2020 mendatang.
“Tahun depan TNI AL kita akan punya empat kapal selam yang akan menjaga kedaulatan laut kita. Tahun berikutnya, tiga kapal induk bakal kita miliki, “ kata mantan Mendagri saat puncak peringatan Hari Nusantara yang dipusatkan di Dermaga Muarajati Pelabuhan Cirebon. Dikatakan Tjahjo, dengan luas perairan Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer 2, sudah seharusnya kekuatan armada maritim kita diperkuat.Demi terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, katanya, TNI akan terus menambah alutsista baru.
Ia melanjutkan, wilayah perairan laut Indonesia sangat luas memiliki potensi sumber daya yang luar biasa. Oleh karenanya, dibutuhkan alutsista yang mumpuni agar kekayaan perairan ini dapat mensejahterakan rakyat Indonesia.“Kita punya garis pantai yang sangat panjang. Sumber daya laut yang melimpah. Tentunya, sumber daya ini harus kita jaga untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” imbuhnya.
Alutsista mendukung keamanan maritim
Menurutnya, selama ini bangsa Indonesia telah melupakan potensi kelautan, padahal sebagai bangsa maritim laut adalah masa depan bangsa. Saat ini, kekuatan TNI AL didukung oleh 151 kapal perang berbagai jenis, yang digunakan untuk pertahanan dan patroli perairan.“Kita punya target sebanyak 180 sampai 200 kapal perang,” ujarnya. Wali Kota Cirebon saat itu Nasrudin Azis mengungkapkan apresiasinya atas gelaran Puncak Hari Nusantara yang berlangsung lancar dan sukses. Sementara itu, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, menegaskan, terpilihnya Cirebon sebagai lokasi puncak peringatan Hari Nusantara sangat tepat.
Cirebon Sejak Dulu
“Cirebon sudah masuk peta perdagangan dunia sejak berabad-abad lalu. Saat ini Cirebon masuk jalur wisata maritim dunia. Setiap tahun kapal pesiar bersandar, untuk memberikan kesempatan kepada wisatawan mengunjungi keraton yang ada di Cirebon, “ katanya.Sebagai informasi, Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember, merupakan momentum memperingati keberhasilan diplomasi Indonesia agar prinsip negara kepulauan diakui secara internasional melalui instrumen Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) 1982.
Pengakuan ini sebelumnya didahului oleh diumumkannya “Deklarasi Djoeanda” tanggal 13 Desember 1957.
Deklarasi tersebut merupakan sebuah keputusan untuk menyatukan Indonesia sebagai negara kepulauan berbeda dengan apa yang termaktub dalam Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 , yang menetapkan batas teritorial Indonesia secara terpisah-pisah. Setidaknya sejak seminggu terakhir ini, dunia sosial media Indonesia cukup diramaikan dengan beredarnya gambar kapal induk (aircraft carrier) yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. Entah berita tersebut dari mana asalnya, tapi gambar-gambar design kapal induk yang konon akan bernama KRI Nusantara tersebut bersliweran di linimasa sosial media kita. Konon rancangan dari kapal induk Indonesia tersebut nantinya akan dilengkapi dengan mesin/turbin uap yang bertenaga nuklir sebagai mesin penggerak utamanya. Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama di asia tenggara yang memiliki kapal induk, seperti apa mimpinya silahkan baca terus sedikit bocoran info yang telescope dapat di bawah ini
Kapal Republik Indonesia Induk Nusantara
Rancangan Kapal Induk ini nanti akan di lengkapi dengan mesin/turbin uap bertenaga nuklir sebagai mesin penggerak utama nya, tenaga nuklir ini diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik serta digunakan juga sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. KRI Induk Nusantara & Kapal SelamDengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan.Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk. Sebuah kapal induk kelas ini dapat mengangkut lebih dari 100 pesawat dan 8.000 tentara. Sebuah kapal induk dengan 70 pesawat militer dapat mengirimkan lebih dari 250 serangan sehari terhadap target di daerah pesisir.Akan tetapi, target dengan jarak yang relatif jauh masih dapat diserang, bukan hanya di daerah pesisir. Sebuah kapal induk biasanya membawa stok bom lebih dari 9.000 buah.( Sumber : Studies
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan
(Teks : eka c herlambang /foto : Istimewa)