Ita Purnamasari Luncurkan Single Anyar Semua Jadi Satu
Jakarta, Telescopemagz | Eksistensi Ita Purnamasari dalam mengarungi dunia musik Indonesia terbilang luar biasa. Penyanyi kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 15 Juli 1967 ini telah mengawali karirnya sejak tahun 80an dan masih berkiprah hingga kini. Itu berarti karir dari Ita Purnamasari ini terbilang konsisten dengan pilihannya untuk berada di panggung musik Indonesia bahkan hingga lebih dari 3 dekade.
Banyak karya yang telah dihasilkan dari penyanyi yang lengkapnya bernama Ita Diah Purnamasari ini, baik sebagai penyanyi maupun penulis lagu. Mengawali karirnya dengan melepas album solo bertajuk ‘Fatimah’ di tahun 1987, nama Ita Purnamasari sendiri mulai meroket lewat lagu ‘Penari Ular’ (1988) dan ‘Selamat Tinggal Mimpi’ (1989). Selanjutnya nama Ita Purnamasari semakin melambung berkat tembang ‘Cintaku Padamu” yang hits di tahun 1992.
Dan ditahun ini, Ita Purnamasari yang bersama Paramitha Rusady dan Silvana Herman, pernah membentuk grup vokal Tiga Dara di tahun 1990, kembali menunjukan eksistensinya dengan memperkenalkan single terbarunya berjudul “Semua Jadi Satu”, pada Rabu sore (15/7/2020).
“Semua Jadi Satu” sebetulnya bukanlah lagu baru. Single karya Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun ini, pertama kali di populerkan oleh Malyda di era 80an, dan kemudian pada tahun 2006 dibawakan ulang oleh 3 Diva (Titi DJ, Krisdayanti, Ruth Sahanaya) yang sekaligus menjadi judul albumnya.
Setiap lagu, tentunya akan berbeda saat dibawakan oleh penyanyi yang berbeda. Tersebab, masing-masing memiliki karakter dan cara bernyanyi berbeda. Apalagi, jika aransemen musiknya dibuat baru pula. Lagu yang sama dibawakan oleh penyanyi yang berbeda, terlepas ada kekurangan dan kelebihannya, hasilnya pasti ada yang baru.
Selama 3 dekade perjalannya di dunia musik Indonesia, Ita Purnamasari biasanya kerap mendapat sentuhan dari para pencipta lagu dan penata music handal di tanah air, seperti Arthur Kaunang, Jockie Soeryoprayogo, Younky Suwarno hingga Dwiki Dharmawan yang kini menjadi suaminya. Khusus dilagu “Semua Jadi Satu” mendapat sentuhan arranger dan produser musik Tohpati.
Ita Purnamasari, dengan sosok lady rocker Indonesia tentunya punya pertimbangan tersendiri kala menggaet Tohpati untuk berkolaborasi. Walau, tidak bisa dinafikan peran Produser Eksekutif Hadi Soenyoto dari HP Musik tentunya. “Saya ingin ada sesuatu yang terbarukan di karya lagu ini. Sentuhan aransemen musik yang bisa diterima oleh anak muda zaman sekarang,” tukas Ita.
Hal senada, juga disampaikan oleh Tohpati. Menurutnya, Ita dengan karakter kuat sebagai penyanyi rock yang melekat pada dirinya, sebisa mungkin ia tetap terdengar ciri khasnya. “Saya mencoba berkompromi dengan apa yang diinginkan Ita, tapi tetap dengan kebebasan saya meramunya,” tegas Tohpati.
Lebih lanjut Bontot, panggilan akrabnya, menuturkan, bahwa kompromi tersebut bisa juga pilihan aransemen disesuaikan dengan era sekarang. Walau rock, tetap unsur popnya ada. Dan, Ita bernyanyi-nya santai tidak teriak. Dari sisi sound, lebih upbeat dengan gaya EDM, bahkan ada part gitar dengan sedikit distorsi sebagai penegasan unsur rock-nya.
“Dalam semangat bermusik yang terus terbangun, mengimbangi rasa syukur akan nikmat hidup, seorang Ita Purnamasari hanya ingin membuktikan bahwa apa yang telah ditempuhnya selama 3 dekade ini pun mampu memperkaya inspirasi hidup kaum muda Indonesia,” jelas Hadi Soenyoto.
Tapi, ada satu hal yang cukup menarik dari pernyataan Hadi Soenyoto. Dilihat dari kiprah beberapa bulan terakhir ini, dirinya bersama HP Music merilis ulang beberapa lagu dengan penyanyi yang populer di zamannya. Ternyata, menurutnya semata-mata, ia ingin mengangkat penulis lagu juga penyanyi-nya dikenal anak muda. Hingga keberadaan serta eksistensi mereka di industri, dihargai. (Fjr/e20)