5 Film Seputar Jakarta Bikin Makin Cinta Campur Benci Sama Ibu Kota!

 5 Film Seputar Jakarta Bikin Makin Cinta Campur Benci Sama Ibu Kota!

Jakarta, Telescopemagz l Happy milad kota Jakarta. Nggak kerasa ya tahun ini masuk usia ke-498. Nyaris 5 abad!

Seperti apa wajah Jakarta dalam film? Ternyata ibu kota NKRI ini punya banyak wajah. Tak hanya indah dengan gedung pencakar langit dan lampu jalanan yang instagramable.

Sebagian pembuat film memberikan gambaran kota ini wajah keras dan menakutkan. Sebut saja Angga Dwimas Sasongko dengan peristiwa ancaman teror bom. Pada kenyataannya sempat terjadi kedubes Australia atau di hotel JW Marriott pada era 2000-an.

Sebagian lagi menuturkan dengan gaya santai, kadang terasa intim. Mirip-mirip dengan keseharian warganya yang kadang mudah akrab macam Joko Anwar. Kisah ringan dan menyenangkan disodorkan dalam drama komedinya yang unik tapi penting.

Berikut ini ada lima film keren tentang Jakarta. Silakan cek, barangkali ada yang sesuai dengan seleramu.

13 Bom di Jakarta (2023, Angga Dwimas Sasongko)

Jakarta memang kerap mengalami peristiwa teror bom. Sebuah inspirasi menarik untuk dituangkan ke layar lebar. Angga Dwimas Sasongko membuat kisah thriller dengan plot twist tentunya. Bomnya tak hanya satu, melainkan ada 13. Eksekusi filmnya serius banget secara teknis. Dipimpin agen intelijen Emil (Ganindra Bimo) kita diajak ikut dalam aksi menegangkan mencegah langkah teroris ini.

Janji Joni (2005, Joko Anwar)

Sebuah surat cinta dari Joko Anwar kepada para pecinta film di era seluloid. Berkisah tentang seorang kurir rol film (Nicholas Saputra) namun mengalami masalah yang tak terduga. Joko mengemas ceritanya dengan penuh humor dan kejutan. Tetapi di balik itu ada kuliah singkat tentang sejarah dan keajaiban sinema. Sungguh perjalanan manis yang membekas di benak para sinefil hingga saat ini.

Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017, Fajar Nugros)

Adaptasi kedua kali dari buku Moammar Emka. Kisah menarik Pras (Oka Antara) wartawan investigasi peliput dunia malam metropolitan. Sebuah profesi yang mengantarnya mengenal sosok penting di balik mafioso di Jakarta. Jiwa idealisnya perlahan luntur ketika sadar hanya dimanfaatkan untuk agenda kantor. Namun Pras mencoba untuk membalikkan situasi dengan cara yang tak disangka.

Opera Jakarta (1985, Syuman Djaya)

Adaptasi dari novelnya Titi Nginung dan menjadi karya terakhir Syuman Djaya. Seperti biasa karya si bung selalu sarat dengan muatan politik, kali ini dibalut latar kota Jakarta. Ceritanya tentang cinta yang penuh lika-liku dan akhirnya meledak jadi konflik yang bikin tegang. Tambah menarik lagi karena diperkuat aktor top pada zamannya mulai dari Ray Sahetapy, Deddy Mizwar, Zoraya Perucha, hingga Rano Karno.

Jakarta Maghrib (2010, Salman Aristo)

Maghrib adalah momen sakral bagi banyak orang dan Salman Aristo mengemasnya dalam lima kisah drama omnibus yang punya gagasan unik. Mulai dari bocah yang tak boleh keluar rumah saat maghrib, pasangan yang bertengkar hingga obrolan santai kelas menengah penghuni kompleks menjelang azan. Penceritaannya mengalir dan mengajak penonton untuk merenung. Sayangnya tidak semua cerita di sini sama kuatnya.  

(bat)

Fajar Irawan

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *