Siswa PKBM OBI Study Tour dan Dapatkan Penyuluhan Tentang Sex Education

 Siswa PKBM OBI Study Tour dan Dapatkan Penyuluhan Tentang Sex Education

Cikarang, Telescopemagz.com- Rabu,6 Maret 2024, siswa siswi pagi pagi sudah berkumpul di sekolahan, tepat pukul 07.00 mereka di jemput.Karena mereka tidak terbiasa naik mobil ada beberapa dari yang mereka ada yang mau muntah.

Kita ketahui dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di tahun 2023 ada 3000 kasus pelecehan seksual, diantaranya disebabkan mereka tidak mendapat pendidikan tentang seks di rumah maupun sekolah mereka. karena latar belakang inilah PKBM OBI sebagai institusi pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam hal pendidikan seks ini,sehingga angka pelecehan seksual dapat di tekan di kawasan yang rentan dengan pelecehan seksual terselubungnya ( tak terungkap) yg dilakukan oleh orang orang terdekat mereka seperti orang tua maupun kerabat terdekat.

Kata sambutan dipaparkan oleh ibu Nely Hergendi, ketua Yayasan Obor Indonesia dan dilanjutkan oleh Jovita sebagai seorang psikolog dan pemerhati masalah kekerasan seksual pada masa remaja.Jovita memaparkan via zoom tentang bahaya nonton pornografi, aturan yang harus dilakukan supaya tidak melakukan pelecehan dan mengenai citra positif bahasa tubuh dan merasa terpanggil tentang pentingnya penyuluhan ini.Jovita  juga menekankan bahwa masa pubertas harus diketahui dampak sosial dan emosinya di dalam pikiran siswa.

Selain Itu Esther Yunita Lingga, pimpinan Ministry Tanah Merah yang membawahi sekolah PKBM OBI Tanah Merah, Plumpang menambahkan di kawasan marginal ini tingkat pelecehan seksualnya terselubungnya relatif cukup tinggi,sebagian korban tidak mudah mengungkapkan setelah pelecehan seksual ini terjadi.

Setelah itu, siswa diajak Study Tour keliling untuk ke studio dimana proses pembuatan program acara televisi seperti: SOLUSI dan SuperYouth dll, dibuat. Selanjutnya mereka selain.mendapatkam pengetahuan tentang pendidikan seks, juga mendapatkan ilmu tentang broadcasting. Semoga hari ini mereka terbuka wawasan mereka tentang dunia luar, untuk menonton televisi saja mereka belum bisa.

Teks: Eka C Herlambang,

Foto : Laia/Esther Yulingga

Fajar Irawan

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *