Pentingnya Literasi Ekonomi Syariah Kini Dan Nanti

 Pentingnya Literasi Ekonomi Syariah Kini Dan Nanti

Jakarta, Telescopemagz.com | Pangsa ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional terus meningkat meski ditengah pelemahan ekonomi yang terimbas pandemi Covid-19.

Terkait ekonomi syariah, Media Literasi dan informasi yang diantaranya terdiri dari Majapahit TV, trenzindonesia,com,telescopemagz.com,  konsepnews,com, perempuannusantara,com, beritakin.com dan IndoCF menyelenggarakan diskusi public dalam bentuk Webinar yang mengusung tema “Pentingnya Literasi Ekonomi syariah Kini dan Nanti” Selasa, 28 Desembewr 2021 mulai pkl. 13.00 WIB.

Acara yang dipandu oleh Zakiah S.Pd ini menghadirkan Dr H.Subandi M.M. (Direktur pasca sarjana IAIM NU Metro Lampung) sebagai narasumber serta Saiful SH (Pengamat Kebijakan), Inggar Saputra M.Si (Peneliti pendidikan) dan Ustadz Ahmad Fajri S.Pd (Ulama/Pengasuh PonPes Alyazir Lampung) sebagai Penanggap.

Menurut Dr H Subandi, Sistem ekonomi Syariah terbilang unik. Sistem tersebut mengajarkan nilai nilai yang sejalan dengan nilai kearifan lokal masyarakat Indonesia. Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia sudah sejak 30 tahun yang lalu, di mulai adanya Bank Muamalat.Lalu sekarang lebih serius dengan adanya BSI atau Bank Syariah Indonesia. Pangsa ekonomi syariah secara Nasional terus meningkat bahkan menguat di dukung dengan adanya UU Cipta Kerja, walau di tengah pandemi covid-19.

Pertumbuhan sektor Halal valuo chain terus mengalami peningkatan dan mensuport nilai PDB negara kita.

“Saya terus mendorong dan mendukung Pemerintah Pusat, untuk terus memberikan fasilitas kepada pelaku ekonomi syariah dan perguruan tinggi Islam yang memiliki Fakultas ekonomi syariah.”, ujar Dr. H. Subandi,

“Kebetulan di IAIM NU Metro Lampung sudah ada Program S2 ekonomi syariah.”, tegasnya.

Menanggapi uraian Dr. H. Subandi tersebut, Saiful SH menyampaikan Indeks literasi ekonomi Islam atau ekonomi syariah saat ini 16 %.

“Literasi ekonomi syariah sangat penting, karena 87 persen Penduduk Indonesia adalah muslim”. Cetus Saiful SH.

Masih menurut Saiful SH, ada 2 faktor penggerak literasi ekonomi syariah.

1.Peran Pemegang kebijakan / Pemerintah. Kedepan lebih di prioritaskan melibatkan masyarakat di desa desa, sebagai pelaku usaha ekonomi syariah dan bukan sebagai penonton saja.

2.Peran Media. Berupa Universitas, Pon Pes. Masjid, Universitas dan media elektronik.

“Pesantren Itu gudang nya ilmu ekonomi syariah, untuk membangun ekonomi syariah yang berkelanjutan”, tegas Saiful SH.

Sementara menurut Inggar Saputra M.si, Ekonomi syariah tentunya memiliki rintangan dan tantangan. Pemerintah sebagai Pemangku kebijakan harus bisa memberikan Solusi yg terbaik sesuai selera Rakyat indonesia.

“Ekonomi syariah harus di fasilitasi oleh teknologi yang super canggih dan super instan melebihi Instan nya pinjaman online. Sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati.”, jelas Inggar Saputra.

Sedangkan Ustadz Ahmad Fajri S.pd selaku Pengasuh Pon Pes Alyajir Lampung, berharap lapisan di bawah seperti pesantren, bisa mendapatkan fasilitas untuk mandiri dan mengembangkan ekonomi syariah .

“Potensi ekonomi syariah sangat luas sekali di lingkungan pesantren” tutup Ustadz Ahmad Fajri S.Pd. (Fjr)

 

Fajar Irawan

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *