Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural Demi Indonesia Maju

 Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural  Demi Indonesia Maju

Jakarta, Telescopemagz I Pandemi Covid-19 dua tahun berjalan melanda jagad bumi ini, termasuk Indonesia juga harus menghadapi penyebaran Coronavirus yang merupakan bencana non alam ini.

Covid-19 menuntut kita untuk berubah dari tatanan kehidupan bermasyarakat, dari cara yang lama menuju cara yang baru, meski beberapa kali kebijakan selalu berubah. Yang pasti bentuk perubahan tentang kesehatan maupun tentang eknomi.

Adalah Kamis (26/8), PT. Sinar Media Indonesia (SMI) menggandeng Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia menggelar webinar diskusi Startegi Indonesia dengan tema “Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural Demi Indonesia Maju” sejak pukul 13.00 sampai 14.30WIB.

Karenannya Ketua Penyelenggara SMI, Wita Subrata mengungkapkan, pandemi Covid-19 memang secara nyata sangat mengganggu aktifitas ekonomi nasional. “Karena lewat webinar mendiskusikan bagaimana kita bisa hidup berdampingan atau berdamai dengan Covid-19 ini, setidaknya mendapatkan solusi pemulihan ekonomi,” ungkap Wita yang juga President Director Perempuannusantara.com ini.

Karenanya, pengamat kebijakan ekonomi dan pelaku bisnis, Saiful S.H mengatakan, ekonomi di tengah pandemi bisa meningkat asalkan ada regulasi  dan transaksi. “Apalagi Presiden Joko Widodo telah memprioritaskan program UMKM bagi pelaku usaha untuk bisa produksi, sehingga terjadi aktifitas transaksi dan minat beli masyarakat, sehingga ekonomi naik,” kata Saiful.

Selanjutnya Saiful menambahkan, di masa pandemi Covid-19 justru dengan UMKM harus mampu menciptakan pasar di dalam negeri dan selanjutnya bisa menguasai pasar di internasional. “Tentunya pemulihan ekonomi harus memanfaatkan teknologi digitalisasi, artinya mengacu kepada  reformasi struktural ekonomi yang bersahabat dengan situasi pandemi covid-19,” kilahnya.

Sejalan dengan Saiful, narasumber dari kalangan selebriti yakni Camel Petir mengutarakan, awalnya sempat membayangkan langkah karirnya terganjal, apalagi April 2020 dengan munculnya keputusaan pemerintah menerapkan Pembasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Jadi saat itu, saya hanya bisa bilang goodbye. Tapi biasalah manusia biasanya baru puter otak ketika dalam keadaan terjepitkan? Kita ini kan hidup dijaman serba digitalisasi yang segalanya bisa dilakukan hanya lewat gadget,” kenang Camel Petir yang merasa terbantukan dengan adanya media online.

“Artinya biarpun awalnya saya gaptek, karena mau dan harus belajar dan belajar, justru dengan cara online ini jangkauan bisa lebih luas untuk berbisnis,” celetuk Camel Petir bersemangat.

Lantas narasumber Inggat SaputraM.Si menceritakan, pandemi Covid-19 yang terkesan sangat menakutkan bagi dunia usaha, justru sebaliknya menjalani kehidupan di era New Normal menjadikan UMKM yang semula hanya terbatas jaringan penjualan, kini tanpa batas. “Tentunya dengan pemanfaatan digitalisasi sebagai media usahanya. Jadi misalkan kalau awalnya hanya warungan secara konvensional, kini produk yang akan ditawarkan leat media online menjadi tanpa batas kan?” tutup akademisi Inggat ini.

Agus Blues Asianto

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *