PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Umumkan Penawaran Obligasi Rupiah
Telescopemagz.com – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (“TBIG”) mengumumkan, perihal Perseroan telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap IV Tahun 2020 (Obligasi TBIG III Tahap IV).
“Total penerbitan obligasi TBIG III Tahap IV sebesar Rp1,5 triliun, yang terdiri dari Rp 633 miliar pada tingkat kupon tetap 6,25% untuk tenor 370 hari dan Rp 867 miliar pada tingkat kupon tetap 7,75% untuk tenor 3 tahun,” jelas Helmy Yusman Santoso, CFO dari TBIG di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Kupon untuk obligasi akan dibayarkan setiap kuartal. Obligasi TBIG III Tahap IV adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG. Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial, dari Entitas Anak Perseroan khususnya Fasilitas Pinjaman Revolving US$375 juta dari Credit Facilities yang ada.
“Obligasi TBIG III Tahap IV telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG III Tahap IV akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 26 Maret 2020,” jelasnya.
Per 30 September 2019, total pinjaman (debt) Perseroan jika pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindungi nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp21.122 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp13.186 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp333 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 20.789 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 12.853 miliar.
Menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2019 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,2x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,1x.
“Di tengah ketidakpastian keadaan pasar saat ini, kami sangat bahagia dapat secara sukses memasuki pasar obligasi rupiah dengan harga yang kompetitif. Dikarenakan kami membayarkan pinjaman yang telah ada, Obligasi TBIG III tahap IV ini tidak memberikan pengaruh kepada leverage,” katanya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, “Leverage kami saat ini masih jauh di bawah pembatasan. Obligasi kami untuk tidak lebih tinggi dari 6,25x untuk rasio total pinjaman (yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya) terhadap EBITDA kuartal terkahir yang disetahunkan,” komentar Helmy Yusman Santoso.
Sementara itu Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG menambahkan, “Kami memiliki struktur utang yang sangat kuat, utang yang sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan. Obligasi TBIG III tahap IV mendiversifikasi dan memperkuat struktur permodalan kami.”
Pewarta: Budi
Editor: Ari