HSR Wheel Berikan Tips Cara Membedakan Pelek Orisinil dan Replika, Gimana Sih? Simak Yuk Ulasannya!

 HSR Wheel Berikan Tips Cara Membedakan Pelek Orisinil dan Replika, Gimana Sih? Simak Yuk Ulasannya!

Jakarta, Telescopemagz.com l – Modifikasi, bagi pencinta otomotif, merupakan suatu hal yang biasa dilakukan guna “mempercantik” tampilan mobil dari sisi luar maupun dalam. Salah satu komponen yang menunjang tampilan mobil dari sisi luar adalah pelek.

Ada beberapa pilihan pelek yang beredar di pasaran yaitu pelek orisinal yang biasa disebut pelek ori, ada juga pelek replika, dan pelek TW. Tapi untuk menghemat pengeluaran, pilihan pelek model replika atau TW biasanya paling banyak diburu para modifikator. Lalu apa bedanya?

Pelek Replika merupakan pelek yang diproduksi semirip mungkin dengan pelek aslinya, mulai dari model, logo, hingga nama pelek itu sendiri.

Pelek TW sendiri adalah penyebutan lain dari pelek replika, artinya sama, yaitu pelek yang diduplikasi. Kata TW sendiri merupakan singkatan dari Taiwan, di mana negara tersebut memang dikenal sebagai negara pembuat pelek replika.

Sedangkan pelek orisinal sendiri adalah pelek yang dari sisi desain, nama, logo dibuat oleh brand itu sendiri. Tidak ada unsur duplikasi karena hasil desain dan produksi tim internal masing-masing. Build quality nya juga tentu lebih terjamin.

Menurut Hendra Wijaya, Direktur Marketing HSR Wheel, komponen yang menyangkut keamanan berkendara ada baiknya jangan diganti asal-asalan. Walaupun setelah itu mobil akan tampil keren, tetap saja percuma jika mengorbankan sisi keamanan. Bahkan hal tersebut akan membuat kerugian yang lebih besar untuk ke depannya.

“Pelek itu salah satu komponen yang menunjang keamanan dan keselamatan penumpang di dalam mobil. Makanya proses pembuatan pelek tidak bisa dilakukan sembarangan, semuanya harus diperhitungkan secara matang,” ungkap Hendra Wijaya, Jum’at, (9/7).

Hendra menuturkan, Ada baiknya untuk menghindari penggunaan pelek replika. ” Ini terlalu berisiko,” tukasnya.

Walaupun mrnggunakan pelek replika aman di kantong, namun belum tentu aman buat diajak nyelonong. Apalagi penggunaan daily use, tetap harus berhati-hati.

Fenomena pelek replika memang sudah ramai diperbincangkan beberapa tahun belakangan ini. Penggunanya cukup banyak, dan memang tidak ada yang melarang untuk menggunakannya.

Namun keselamatan berkendara tetap harus diprioritaskan, hal ini dilakukan bukan demi keselamatan diri sendiri saja, melainkan pengguna jalan lainnya.

Dalam penjelasannya, Hendra mengungkapkan, bahwa terdapat 2 faktor yang menjadi pembeda antara pelek replika dan orisinal. Biasanya dari harga dan kualitas.

“Pelek replika umumnya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan pelek orisinal. Pelek orisinal harganya pasti menawarkan harga yang lebih tinggi karena melibatkan kualitas bahan dan harus melalui banyak tahapan proses. Mulai dari konsep desain, riset bahan, pengujian kekuatan, hingga proses produksi. Tahap-tahap ini sangat memakan waktu dan biaya. Sedangkan replika hanya menduplikasi desain pelek orisinal dan diproduksi kembali dengan metode casting agar menekan harga yang lebih murah,” Ungkap Hendra menjelaskan.

“Faktor kedua adalah sisi kualitas. Demi menekan biaya, biasanya pelek replika cenderung kompromi di bahan, metode produksi, quality control, dan finishingnya kurang rapi dibandingkan pelek asli,” lanjut Hendra.

Pada dasarnya, penggunaan pelek TW atau replika itu tidak ada yang melarang, karena memang itu adalah hak masing-masing pengguna.

Namun menjaga keamanan pada saat berkendara adalah kewajiban setiap pengguna jalan.

Jadi, kalau ada yang orisinal dan berkualitas seperti yang dimiliki oleh HSR Original, akan lebih baik menggunakan orisinal bukan? Karena semua produk HSR Wheel Original sudah dilengkapi dengan standar SNI, JWL, VIA.

Sebagai brand pelek mobil asli Indonesia, HSR memiliki Original Design yang disebut sebagai HSR Original. HSR Original sendiri merupakan bagian dari HSR Wheel yang dikhususkan memuat desain-desain orisinal dari HSR.

Saat ini HSR Original sudah memiliki beberapa series pelek dengan desain asli yang dibuat dan diimplementasikan oleh tim R&D HSR Wheel.

“HSR Original terbagi dalam beberapa series, mulai dari Myth Series, NX Series, Boroko Series, Invation Series, RAI-S Series, dan sebentar lagi akan keluar FE Series. Beberapa diproduksi dengan metode casting, dan beberapa lainnya metode forging. Dari segi harga, tentu saja jenis casting memiliki harga yang lebih murah dibanding forged. Karena proses pembuatannya sendiri sudah berbeda,” jelas Hendra.

HSR Kailolo dari NX Series, HSR Myth 05 dari Myth Series, dan HSR Gymkana dari Boroko Series adalah pelek orisinal yang saat ini sedang banyak mendapat permintaan. Dengan manufacturing capability yang berkualitas, tentu saja masyarakat akan mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan harapannya,” ungkap Hendra.

Berbicara keamanan, pada 3-20 Juli 2021 ini pemerintah mulai memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se-Jawa-Bali.

Hal ini dilakukan demi menekan penularan virus Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat.

Untuk mendukung pemerintah menekan penularan serta membantu pihak-pihak terkait, HSR Wheel melalui lembaga kitabisa.com membuat CSR (Corporate Social Responsibility) dengan tema “HSR Untuk Indonesia”.

Campaign ini adalah kali kedua yang dilakukan oleh HSR untuk mendukung masyarakat Indonesia agar bisa berjuang bersama di tengah kondisi yang sulit ini.

Setiap orang yang melakukan donasi dengan kelipatan 100 ribu, maka akan mendapatkan 1 buah tiket emas yang nantinya diundi untuk mendapatkan satu set pelek HSR Wheel. Donasi ini akan diselenggarakan mulai dari 10 Juli – 18 September 2021.

HSR Wheel menyediakan 10 set pelek dan banyak merchandise untuk donasi kali ini, pelek dan merchandise tersebut akan dibagikan dengan cara diundi.

Semakin besar donasi, maka semakin banyak tiket emas yang dikoleksi. Semakin banyak tiket emas yang dikoleksi, tentu semakin besar kesempatan untuk mendapatkan satu set pelek HSR secara gratis.

***

Sonny Wibisono

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *