PTM : Sebuah Solusi atau Dilematis?
Jakarta, Telescopemagz.com| Sejak Pandemi berlangsung peran orang tua bertambah. Yakni menjadi ‘guru dadakan’ selama belajar daring dirumah dan menggantikan peran guru formal. Hal ini tentunya tidak mudah dilakukan, melihat kesibukan para ibu rumah tangga ditambah harus mendampingi anaknya belajar daring.
Walau DKI sudah berencana mulai memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Senin 30 Agustus 2021 namun data yang kami dapat pada tanggal 29 Agustus 2021 kasus positiv Covid 19 masih terus terjadi yakni adanya penambahan 7427 kasus. Kematian juga bertambah sebanyak 551 kasus (total kematian 131.923 orang).
Angka Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit yang turun jadi 17 persen dan juga ICU turun menjadi 30 persen menjadikan prasyarat dilakukannya PTM. Tahap pertama sebanyak 610 Sekolahan di DKI (dibatasi 50 persen) dan pada bulan September 2021 Pemprov DKI menargetkan 1500 sekolah dan pada tahun 2022 PTM dapat dilakukan di seluruh sekolah di DKI. Sekolah yang menggelar PTM itu berjenjang, mulai dari PAUD,SD, SMP, SMK, SMA, MAN hingga sekolah luar biasa (SLB).
Pemprov DKI menekankan siswa harus melakukan prokes dan orang tua perlu mengawai anaknya supaya saat pulang tidak dilakukan kerumunan. Di bawah ini ada beberapa kesepakatan yang dibuat bersama antara komite sekolahan satuan pendidikan dengan orangtua/wali murid terkait kesiapan pemberlakukan PTM. Diantara kesepakatan itu seperti orang tua/wali murid tidak diizinkan menunggu peserta didik di sekolah, harus menjaga kebersihan pribadi (mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun. Ketika batuk tidak menyentuh area mulut, mata dan hidung, mengingatkan kepada anaknya untuk menjaga kebersihan dan melakukan prokes dan beretika saat batuk dan bersin. Dan orang tua murid menginformasikan kepada komite sekolah jika ada yang menderita sakit berat atau pernah dirawat di rumah sakit. Salam Merdeka Belajar! (Eka/Fjr) | Foto: Dok. Eka