Pecahkan Waktu Tercepat di 7 Benua Dengan Terjun Payung, Naila Novaranti Penerjun Wanita Pertama Raih Penghargaan Dari MURI
Jakarta,Telescopemagz.com – Dalam rangka menyambut 30 tahun Meseum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana menganugerahkan rekor MURI kepada perempuan penerjun asal Indonesia, yaitu, Naila Novaranti atas rekor waktu tercepat di dunia dengan terjun payung di 7 benua di dunia.
Belum lama ini, tepatnya di bulan Desember 2019, dia baru saja menyelesaikan penerjunannya di wilayah antartika yang terkenal dinginnya.
”Ya, sekitar tanggal 5 Desember 2019 lalu, saya baru menyelesaikan misi penerjunan di wilayah antartika. Dinginnya di atas – 50 derajat dan di bawah – 30 derajat,” cerita Naila saat Teleconference Virtual penyerahan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia, Senin (10/8).
Jaya Suprana mengatakan, saya sangat bangga dengan prestasi Naila yang sudah terjun di berbagai negara. “Untuk rekor dunia anda bukan rekor Indonesia, karena sampai saat ini kami belum tahu ada seorang perempuan penerjun yang lebih banyak terjun seperti wanita asal Indonesia yaitu Naila Novaranti belum tahu, maka kami berani mengklaim rekor dunia ini adalah milik Anda, sampai nanti ada yang membuktikan kalau dia lebih dari Anda. Terutama dia adalah seorang penerjun khusus nya seorang perempuan,” ucap Jaya Suprana.
Mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas prestasi yang diraihnya itu, tentu saja Naila merasa bangga. “Pastinya saya bangga dan berterima kasih dengan seluruh penerjun Indonesia yang selalu mendukung dan mensupport saya baik moral maupun moril terutama kepada Korps Kopassus yang selalu mengoleksi untuk foto-foto dan video kegiatan saya selama jadi penerjun dan dari mereka mendukung, tapi intinya semua penerjun Indonesia saya berharap bisa turut memajukan penerjun Indonesia dan membawa nama Indonesia di kancah dunia,” tutur Naila.
Naila tak dapat menahan rasa gembiranya karena mendapat penghargaan terebut. “Saya sangat bersyukur dan ini adalah penghargaan ataupun penghormatan untuk menerima penghargaan dari Indonesia, dan itu sangat berarti buat saya. Karena berarti yang saya lakukan training selama ini tidak sia-sia. di Indonesia itu kendalanya adalah pesawat, bahwa kita harus pinjam sana-sini, jadi pesawat untuk terjun itu sangat sulit mencapai target ataupun mencari prestasi. Meski demikian tak menghalangi saya untuk terus mengukir prestasi,” pungkasnya. (foto&teks : edi triyono)