Dr Yoshinori Ahsumi : Puasa itu baik, karena yang terjadi adalah Konsep Mekanisme Autofagi

 Dr Yoshinori Ahsumi : Puasa itu baik, karena yang terjadi adalah Konsep Mekanisme Autofagi

Jakarta, Telescopemagz.com, Bulan Ramadhan ini seluruh umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam kondisi berpuasa, tubuh akan mengalami berbagai perubahan, seperti membakar lemak, menurunkan kadar gula darah, dan memperbaiki sel-sel tubuh. 

Perubahan metabolisme ini melingkupi, pertama, tubuh akan membakar lemak untuk energi ketika cadangan glukosa habis.kedua, kadar hormon nonadrenalin meningkat, yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.Ketiga, tubuh akan terbiasa dengan asupan kalori dan nutrisi yang sedikit.Keempat, Sel-sel tubuh akan membuang “sampah” dan bagian sel yang rusak, kemudian mendaurnya menjadi sel baru. 

Menurut Dr Yoshinori Ahsumi, Ahli Biologi Sel dan seorang professor dari Institut Sains Tokyo, dari negara Jepang dalam penelitiannya tentang manfaat Puasa Menjadi Proses Autofagi Pembersihan dan Perbaruan Sel Tubuh, “Ketika tubuh lapar, dia mulai memakan sel rusak, sel pra kanker hingga sel penuaan, tegasnya .Peraih Nobel dibidan Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 2016 ini mengatakan juga dalam kutipan pidatonya bahwa setelah 12 jam tanpa makan, tubuh mulai mengaktifkan apa yang namanya ‘survival repair mode’ dengan beralih membakar lemak sebagai sumber energi.

Konsep autofagi ini bisa diartikan “self eating’ Dimana sel memecah dan mendaur ulang komponen-komponennya sendiri dengan membersihkan racun-racun, logam berat, sel-sel rusak dan protein yang tidak berfungsi.Proses autofagi ini juga meningkatkan produksi hormon pertumbuhan yang mendukung regenerasi jaringan. Dimana sel-sel induk mulai berregenerasi, peradangan berkurang dan sistem kekebalan tubuh akan dterus diperbarui dengan sel-sel imun yang baru.

Kutipan yang terkenal saat di wawancarai televisi Jepang NHK, Dr Ohsumi mengatakan,”tubuh manusia selalu mengulang proses membusuk otomatis atau kanibalisme, dan ada keseimbangan sempurna antara formasi dan pembusukan.itulah hidup.”

Teks : Eka C Herlambang Foto : Istimewa

Fajar Irawan

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *